Jumat, 10 April 2015

Peranan Lingkungan dalam Pendidikan Anak



a.      Lingkungan Alam
Dalam Sadulloh dkk. (2010: 95) disebutkan bahwa lingkungan fisik adalah lingkungan alam di sekitar anak seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, keadaan tanah, keadaan iklim, rumah, jenis makanan, benda gas, benda cair, dan juga benda padat. Lingkungan ini dapat membatasi dalam pelaksanaan pendidikan, misalnya penyelenggaraan pendidikan dalam gedung yang baik (permanen), akan sangat berlainan dengan pelaksanaan pendidikan pada gedung yang beratapkan rumbia dan berlantaikan tanah. Sedangkan menurut Purwanto (2009: 72), lingkungan alam atau luar ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan hewan.
Dalam mengembangkan kepribadian anak, orang yang lebih dewasa (pendidik) dapat mengkondisikan lingkungan alam/fisik untuk dapat menunjang perkembangan anak untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu kedewasaan. Contohnya dalam pembelajaran, seorang pendidik dapat memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan fisik menjadi sumber pembelajaran bagi peserta didik.
b.      Lingkungan Sosial
Dalam Sadulloh dkk. (2010: 95), lingkungan sosial berbentuk hubungan antarmanusia, merupakan lingkungan berwujud manusia dan hubungannya dengan atau antarmanusia di sekitar anak. Termasuk di dalamnya adalah: sikap dan tingkah laku antarmanusia, tingkah laku ayah/ibu serta situasi hubungan di antara keduanya, hubungan antara sesame keluarga, sesama tetangga. Di sekolah bagaimana suasana hubungan antara guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, bagaimana suasana sekolah pada umumnya, hubungan antarsesama siswa, hubungan siswa dengan guru, dan sebagainya. Sedangkan menurut Purwanto (2009: 72), lingkungan sosial ialah semua orang atau manusia lain yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung, misalnya, dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman kita, kawan sekolah, kawan sepekerjaan, dan sebagainya. Yang tidak langsung, melalui radio, televisi, dengan membaca buku-buku, majalah-majalah, surat-surat kabar, dan sebagainya, dan dengan berbagai cara yang lain. Jika dibandingkan dengan kedua macam lingkungan yang telah dibicarakan di muka – lingkungan alam dan lingkunan dalam – maka lingkungan sosial mempunyai pengaruh yang lebih besar, terutama terhadap pertumbuhan rohani atau pribadi anak. Sifat-sifat dan watak kita adalah hasil interaksi antara pembawaan-keturunan dan lingkungan kita. Interaksi antara diri seseorang dengan lingkungannya itulah yang akan menentukan bagaimana hasil perkembangan aspek-aspek tertentu dalam diri manusia yang selanjutnya akan menentukan bagaimana sifat, watak, dan kepribadiannya.
Dalam mengembangkan kepribadian anak, lingkungan sosial memiliki peranan yang sangat penting. Orang-orang dewasa yang menjadi lingkungan sosial bagi anak dapat menciptakan situasi pergaulan pendidikan dengan cara memberikan contoh atau teladan yang baik bagi anak dengan tujuan anak dapat menuju ke arah kedewasaan.
c.       Lingkungan Kultural
Menurut Sadulloh dkk. (2010: 95), lingkungan budaya dapat berupa ilmu pengetahuan, teknologi, adat istiadat, bahasa, kesenian, dan sebagainya. Sama seperti jenis-jenis lingkungan yang telah dipaparkan sebelumnya, lingkungan kultural juga dapat menunjang perkembangan anak. Orang yang lebih dewasa atau pendidik dapat menciptakan lingkungan kultural menjadi bahan pembelajaran bagi anak. Contohnya pendidik mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mewariskan nilai-nilai budaya kepada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, M.N. (2009). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sadulloh, U. dkk.(2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar