Jumat, 10 April 2015

Pentingnya Filsafat Ilmu bagi Akademisi



Guru atau akademisi merupakan seseorang yang bergelut di dunia pendidikan untuk terus mengembangkan ilmu dan mengamalkan ilmu tersebut kepada peserta didik. Sedangkan filsafat ilmu merupakan kajian filsafat yang menelaah tentang ilmu pengetahuan. Penting bagi seseorang yang kesehariannya berkutat dengan ilmu untuk memahami hakikat ilmu yang ia geluti tersebut. Seseorang yang mengamalkan ilmu tentu saja harus paham beberapa pertanyaan mendasar mengenai ilmu yang ia amalkan, seperti apa objek yang dipelajari ilmu tersebut, bagaimana cara memperoleh ilmu tersebut, dan untuk apa ilmu tersebut. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dikuasai para guru atau akademisi sebagai dasar pengembangan dan pengaplikasian ilmu yang mereka geluti. Dengan memahami objek apa yang dikaji secara komprehensif, seorang guru atau akademisi memiliki pemahaman yang kuat tentang ilmu tersebut sehingga dapat mengamalkannya secara benar kepada publik secara umum dan peserta didik secara khusus. Dengan memahami bagaimana cara memperoleh ilmu, seorang guru atau akademisi dapat mengembangkan ilmu dengan cara melakukan kajian ataupun penelitian yang relevan dengan ilmu tersebut. Dengan memahami untuk apa ilmu tersebut, seorang guru atau akademisi terhindar dari penyalahgunaan ilmu serta memanfaatkan ilmu tersebut secara normatif (sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku). Penjelasan tersebut berkorelasi dengan pandangan Salam (Susanto, 2011: 55) yang mengemukakan bahwa filsafat ilmu diarahkan untuk: a) lebih memanusiakan diri atau lebih mendidik atau membangun diri sendiri, b) mempertahankan sikap yang objektif dan mendasarkan pendapat atas pengetahuan yang objektif tidak hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan simpati dan antipasti saja, c) agar berpikir secara holistis dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tidak mementingkan egoisme, dan d) dapat berpikir kritis, mandiri, dan tidak tergantung pada orang lain. Selain itu, filsafat ilmu pun dapat mengembangkan wawasan, melatih berpikir kritis, dan mengingkatkan profesionalisme guru atau akademisi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suseno (Susanto, 2011: 54) yang mengemukakan salah satu fungsi filsafat ilmu yaitu “….dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual pada umumnya dan khususnya di lingkungan akademis.” Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan memahami sungguh-sungguh mengenai filsafat ilmu, guru atau akademisi dapat mempertanggungjawabkan ilmu yang ia kembangkan.


DAFTAR PUSTAKA
Susanto, A. (2011). Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar