Matematika
merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diajarkan dari mulai jenjang
pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika merupakan mata pelajaran yang familiar di telinga kita, bahkan seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang paling "killer". Dari kecil kita sudah diperkenalkan dengan matematika oleh keluarga kita melalui berhitung, hingga kini pun kita masih bercengkrama dengan banyak hal yang berhubungan dengan matematika, statistika contohnya. Manusia memang tidak akan pernah terlepas dari matematika dalam hidunya.
Secara
etimologis, menurut Andi Hakim Nasution (Abdul Halim Fathani, 2009: 21), matematika
berasal dari kata Yunani, mathein
atau mathenein yang berarti
mempelajari. Kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata Sanskerta, medha atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau inteligensia.
Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar (hal ini sesuai dengan
arti kata mathein pada matematika).
Sudjono
(Abdul Halim Fathani, 2009: 19) mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu
pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik juga selalu
berhubungan dengan penalaran yang logik serta masalah yang berhubungan dengan
bilangan.
Abdul
Halim Fathani (2009: 22) menyebutkan pengertian matematika sebagai berikut:
Matematika
secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan, dan
ruang; tak lebih resmi, orang mungkin mengatakan bahwa matematika adalah
penelitian bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah
pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika
simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi
matematika.
Sedangkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), matematika didefinisikan sebagai
ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.
Menurut
Kline (Augustinus Subekti, 2011: 2), matematika bukanlah sebuah pengetahuan
yang tersendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri. Adanya matematika
semata-mata untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai persoalan sosial,
ekonomi, dan alam. Dalam mencari kebenaran, matematika berbeda dengan ilmu
pengetahuan lainnya. Cara atau metode lainnya dalam matematika untuk mencari
kebenaran adalah metode deduktif. Dalam matematika, sebuah teori atau dalil
belum dapat diterima kebenarannya sebelum bisa dibuktikan secara deduktif.
Menurut
James (Augustinus Subekti, 2011: 6), matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep yang saling berhubungan satu
dengan lainnya. James juga menyatakan bahwa matematika terbagi menjadi tiga
bidang, meliputi aljabar, analisis, dan geometri. Namun demikian ada pendapat
lain yang menyatakan bahwa adanya matematika disebabkan oleh pikiran manusia
yang berkenaan dengan ide atau nalar yang terbagi atas empat bidang yaitu
aljabar, aritmetika, analisis, dan geometri.
Berdasarkan
pendapat para ilmuwan tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu
pengetahuan eksak yang terorganisasi secara sistematis dan mencakup
penalaran/logika, bilangan, aljabar, geometri, yang mana menggunakan metode
deduktif dalam pembuktian kebenarannya serta dapat membantu manusia untuk
mempelajari ilmu lain.
Matematika
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Selain dapat membantu
pekerjaan manusia melalui kontribusinya atas perkembangan teknologi, matematika
juga dapat mengembangan karakter manusia yang mempelajarinya. Seperti yang
dikutip dari Abdusysyakir (Abdul Halim Fathani, 2009: 99), terdapat beberapa
sikap terpuji yang menjadi manfaat ketika kita mempelajari matematika.
Sikap-sikap tersebut antara lain: 1) sikap teliti, cermat, dan hemat, 2) sikap
jujur, tegas, dan bertanggung jawab, 3) sikap pantang menyerah dan percaya
diri.
Daftar Pustaka:
Abdul
Halim Fathani. (2009). Matematika Hakikat
& Logika. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Group.
Augustinus
Subekti. (2011). Ensiklopedia Matematika
Jilid I. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar