Rabu, 21 Juni 2017

Tips-tips Menjadi Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

Well, pertama-tama aku mau bilang maaf karena mungkin ini tulisan yang sama sekali ga berguna. Bukan tips sih ya mungkin seharusnya, melainkan curhatan pribadi aja, gimana aku sebagai seorang mahasiswa pascasarjana. Aku mau berbagi aja ke temen-temen yang mungkin agak mirip denganku, baru lulus S1 dan langsung melanjutkan pendidikan S2, khususnya usia kisaran 21 s.d. 24 tahun. Selamat menikmati....

1. About style, tampillah seperti apa yang kamu mau. Ga usah bepikir kalau magister itu tampilannya harus rapi kaya Bapak/Ibu guru, gausah.... Mungkin waktu S1 (khususnya di UPI) ada beberapa dosen yang menghimbau mahasiswanya untuk superrapi bak Bapak/Ibu guru kalau bisa. Tapi usia-usia baru lulus sarjana itu kamu udah dianggap dewasa loh, bebas menentukan pilihan sendiri, dan bisa bertanggung jawab atas diri sendiri. Yang paling penting adalah tetap harus sopan dan menutup aurat. Dan kalau bisa, kamu harus bisa bikin orang lain nyangka kalo kamu masih anak SMA atau mahasiswa S1 :D

2. Tentang perkuliahan di kelas, ini adalah kesempatan yang besar buat kamu menyampaikan pemikiran-pemikiran berhargamu. Kegiatan inti di kelas sebenernya cuma dua: presentasi dan diskusi. Di awal perkuliahan biasanya dosen yang ngasih presentasi, tapi selanjutnya adalah mahasiswa itu sendiri. Dan keluarkan kemampuan maksimalmu selama perkuliahan di kelas ini. Prepare materi presentasi dengan sebaik-baiknya dan berusaha untuk menguasai materi, berlatih untuk presentasi, serta tampil dengan maksimal dan percaya diri. Dan ketika orang lain yang presentasi (baik dosen ataupun teman), berusaha aktif selama kegiatan diskusi baik bertanya maupun menanggapi.

3. Tentang tugas. Berusahalah untuk mencicil tugas, tidak menggunakan sistem kebut semalam (seperti aku). Kenapa? Karena sebagian penilaian kita berasal dari tugas ini. Dan untuk menciptakan sebuah tugas yang maksimal, butuh referensi yang mumpuni dan analisis yang tajam, dan ini memang tidak cukup hanya semalam. Memang sih dari pengalaman aku, fine fine saja saya mengerjakan dalam waktu semalam. Tapi, ada beberapa hal yang harus dikorbankan, diantaranya: jam tidur yang dikorbankan dan hibernasi pascapengumpulan tugas merupakan hal yang tidak bisa dihindari, berebut di tempat print dengan orang lain dan terkadang menyalahkan pemilik fotokopian yang lama menjilid lah atau apalah, serta sprint ke tempat pengumpulan tugas (ruang dosen) demi mengejar batas maksimal pengumpulan tugas yang berakhir pada ngos-ngosan panjang dan keringat yang bercucuran deras.

4. Tentang pekerjaan. Buat kamu yang udah punya pekerjaan tetap, mungkin sekolah adalah urusan kedua setelah bekerja. Namun bagi kamu yang belum, well pikir-pikirlah dulu. Menurut aku sih ya, pekerjaan yang paling pas untuk mahasiswa yang tengah pendidikan S2 adalah dosen/asisten dosen. Kamu bisa melamar sebagai dosen di universitas swasta (dan tidak terkenal) yang paham kesibukan kamu sebagai mahasiswa, jadi jadwal mengajar kamu akan disesuaikan tidak bentrok dengan kuliah kamu. Kamu juga bisa mencoba menjadi asisten dosen di universitas negeri (dan favorit) dimana pastinya kamu hanya mengajar beberapa jam dalam beberapa hari, benar-benar tidak melelahkan dan tidak mengganggu jadwal perkuliahanmu, malah akan sangat mendukung kuliahmu dari segi pengayaan materi kuliah.

5. Tentang aktivitas lainnya. Untuk menunjang perkuliahan dan pengembangan kompetensimu sebagai seorang calon ilmuwan, cobalah untuk mengisi waktu luang untuk banyak membaca dan menulis. Dua keterampilan bahasa tersebut sangat diperlukan oleh mahasiswa. Membaca buku bisa tentang pendidikan yang sedang kamu tempuh, dan lebih bagus lagi kalau selain itu, karena seorang magister memang dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan dalam. Kalau keseringan membaca, biasanya kita juga akan gatal untuk menulis. Cobalah untuk menulis, mengirimkan artikel ke jurnal ilmiah ataupun tulisan populer. Atau seperti aku bikin tulisan ga jelas kaya gini :D

6. Tentang pertanyaan kapan nikah? Nah ini jenis pertanyaan yang tidak bisa dihindari apalagi di usia-usia baru lulus S1 dan baru masuk S2. Tenang aja, ga usah sakit sati kalau banyak yang nanya kaya ginian. Kita udah lagi S2 toh, lagi belajar, jadikan aja itu alasan kenapa kita belum nikah. Dan kuliah S2 ini bisa bikin muka kita terlihat lebih muda, jadi bilang aja kita masih terlalu muda untuk menikah. So, buat orang-orang yang suka nanya pertanyaan ini, daripada nanya, mending cariin upaya solutif biar orang yang ditanya cepet nikah, ya gak? :D :D :D

Udah ah sekian dulu ya, jadi baper hehehe.... Makasih udah nyimak, wassalam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar