Perpustakaan merupakan salah satu tempat di
UPI yang cukup sering saya datangi, khususnya setelah saya menempuh pendidikan
di Sekolah Pascasarjana. Tugas-tugas di jenjang S2 ini memang membutuhkan
kemampuan analisis yang baik dan tentu saja butuh referensi-referensi yang
memadai. Masa-masa UTS telah terlalui beberapa pekan yang lalu, sebuah masa
yang agak ‘kelam’ bagi kalangan mahasiswa karena mereka mendapatkan ujian take home menumpuk di masa-masa
tersebut. Saya pun dituntut beberapa kali mendatangi Perpustakaan untuk mencari
dan meminjam referensi-referensi yang dibutuhkan dalam pengerjaan ujian take
home dengan prosedur peminjaman yang benar. Setelah UTS berlalu, Perpustakaan
tidak lagi terlalu sering saya datangi. Saya hanya beberapa kali mampir ke
Perpustakaan apabila lewat, melihat buku-buku mengenaipenelitian yang dapat
mendukung persiapan penulisan tesis saya nanti, tapi saya tidak meminjam
bukunya karena saya anggap hal tersebut belum begitu urgen, saya hanya
membaca-bacanya sekilas lalu menaruhnya kembali. Dengan demikian, akhir-akhir
ini saya hanya masuk ke dalam Perpustakaan – melihat-lihat buku – keluar
Perpustakaan tanpa meminjam buku.
Hari itu, Senin tanggal 4 April 2015 saya
ingat ada tugas untuk mencari buku mengenai Pedagogik yang berbahasa asing.
Saya pun mendatangi Perpustakaan sekitar pukul 12.30 dan segera menuju ke rak
ilmu pendidikan. Disana saya menemukan sekitar dua buku berbahasa Inggris yang
menarik perhatian saya. Dari sana, saya menuju ke rak penelitian dan mengambil
sebuah buku yang berhubungan dengan penelitian kualitatif. Mengingat saya pada
saat itu belum makan dan ingin segera pulang, saya tidak membuang waktu lama di
Perpustakaan. Saya pun, dengan menenteng tiga buku tersebut, berjalan cepat
menuju ke luar Perpustakaan dengan rute yang sama dengan kebiasaan yang sering
saya lakukan akhir-akhir ini.Kebiasaan yang sering dilakukan memang menyebabkan
refleks hingga ketika ada perubahan sedikit, kita sulit menyadarinya. Hingga
ketika saya melewati gerbang sensor keluar Perpustakaan, muncul lah sebuah
bunyi yang menandakan “there is something
wrong”. Gerbang sensor tersebut berfungsi untuk mendeteksi
kesalahan-kesalahan seperti yang ada di supermarket-supermarket untuk mendekteksi
apabila terdapat kesalahan transaksi (misal: barang keluar tanpa
prosespembayaran di kasir). Nah loh, saya pun kaget, berpuluh-puluh kali saya
ke Perpustakaan sepertinya baru kali ini saya mengalami hal tersebut. Hingga
saya pun masih bertanya dalam hati, “Saya salah apa hingga bisa berbunyi seperti
ini alat pendeteksinya?” Bapak-bapak yang berdiri di dekat alat sensor pun
bertanya, “Sudah dipinjam belum?” Saya yang masih tidak percaya membutuhkan
waktu cukup lama untuk mencerna pertanyaan bapak-bapak tadi. Hingga saya
menepuk jidat saya, “Astaghfirullah!” Saya melihat ke arah tempat peminjaman
yang tidak jauh dari sana dimana terdapat beberapa mahasiswa sedang melakukan
transaksi peminjaman. Akhirnya saya tersadar bahwa saya lupa tidak melakukan
transaksi peminjaman buku yang benar disebabkan gerak refleks saya tadi. Saya
pun perlu melapor kepada ibu-ibu di jajaran karyawan Perpustakaan. Jujur, pada
saat itu keadaan saya adalah malu berat sambil sesekali celingak-celinguk ke
segala arah, khawatir terdapat teman atau kenalan saya yang mengetahui insiden
tersebut. Ibu karyawan Perpustakaan pun menahan KTM saya. Saya mencoba meminta
maaf dan menjelaskan kesalahan saya. Namun tetap saja saya harus mengikuti
prosedur yang berlaku, yaitu menemui Bapak Kepala Perpustakaan.
Dari pengalaman saya tersebut, saya belajar
kembali tentang kekurangan dan kesalahan saya selama ini. Salah satunya adalah
kurang fokus, kurang teliti, kurang hati-hati. Sebenarnya masalah gerak refleks
karena kebiasaan mungkin hal sepele, namun dapat berbuntut panjang juga pada
akhirnya, yaitu ditahannya KTM saya. Manusia memang selalu memiliki sifat lupa,
oleh karena itu kita harus selalu berhati-hati dengan menjaga konsentrasi kita.
Bermanfaat sekali tulisannya.. sangat membantu.. terima kasih
BalasHapuscara menjadi dosen
dosen yang menginspirasi
jual sepatu safety surabaya
tempat pembuatan website di medan
alhamdulillah. sama2, mbak. terima kasih sudah mampir dan membaca :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus